Rabu, 06 Agustus 2008

Kitab-Kitab Suci Agama Khong Hu Cu

Kitab Suci Agama Khonghucu atau Ji Kau, pada mulanya merupakan kumpulan kitab yang terdiri dari 13 kitab, sehingga disebut SIP SHA KING / Shi San Jing / Tiga Belas Untaian Kitab. Terdiri dari :
1. Ya King / Yi Jing / I Ching ( Kitab Perubahan )
2. Su King / Shu Jing ( Kitab Hikayat )
3. Sie King / Shi Jing ( Kitab Sanjak )
4. Ciu Lee / Zhou Li ( Kitab Kesusilaan )
5. Gie Lee / Yi Li ( Kitab Kesusilaan & Peribadahan )
atau disebut juga Lee Ko King / Li Gu Jing ( Kitab Adat Istiadat Kuno )
6. Lee Ki / Li Ji ( Catatan Kesusilaan )
7. Chun Chiu Co Twan / Chun Qiu Zuo Zhuan
( Tafsir Kitab Chun Chiu oleh Zuo Qiu Ming )
8. Chun Chiu Kong Yang Twan / Chun Qiu Gong Yang Zhuan
( Tafsir Kitab Chun Chiu oleh Gong Yang Gau )
9. Chun Chiu Kok Liang Twan / Chun Qiu Gu Liang Zhuan
( Tafsir Kitab Chun Chiu oleh Gu Liang Chi )
10. Lun Gi / Lun Yu ( Kitab Sabda Suci )
11. Hauw King / Xiau Jing ( Kitab Bhakti )
12. Ji Nge / Er Ya ( Kitab Logat )
13. Bingcu / Meng Zi ( Kitab Bingcu )

Kemudian Cu Hi / Zhu Xi (1130 – 1200 M ) – seorang tokoh Dinasti Song – memilahnya menjadi :
A. NGO KING / WU JING / LIMA UNTAIAN / HIMPUNAN KITAB
Adalah Kitab-Kitab Suci yang berasal dari para Nabi Purba dan Raja Suci, merupakan Kitab-Kitab Suci yang mendasari Agama Khonghucu.
Ngo King ini dihimpun, diedit, dibakukan, disusun, dan terbukukan oleh Nabi Khongcu.
Terdiri dari :
1. SIE KING / SHI JING / KITAB SAJAK
Disebut pula Pa King / Pa Jing / Kitab Kuncup Bunga
Didalamnya kita dapati bagaimana iman terhadap Thian / Tuhan diagungkan.
Terdiri dari 39.222 huruf.
Dirintis oleh Ki Tan atau Ciu Kong Tan.
Sajak-sajaknya adalah: Hong ( Nyanyian Rakyat ), Hut ( Cerita ), Pi ( Perumpamaan ), Hien ( Sindiran / Sanjungan ), Nge ( Pujian ), Siong ( Pemujaan / Puja ).
Nabi Khongcu menghimpun 3000-an sajak, tetapi hanya 311 buah sajak saja yang diambil. Kini hanya tinggal 305 buah sanjak, karena 6 buah sajak ( no. 171, 172, 173, 174, 206, 209 ) telah hilang.
Sajak yang tertua dari Dinasti Siang 1766-1122 SM, yang termuda dari jaman Raja Muda Ciu Ting Ong ( 605-586 SM).
Sie King dibagi menjadi 4 Bab, yakni :
- Kok Hong / Guo Feng / Nyanyian Rakyat atau Adat Istiadat
15 Buku 160 Sajak
- Siu Nge / Xiau Ya / Pujian Kecil, pengiring upacara di istana.
8 Buku 80 Sajak
- Tai Nge / Da Ya / Pujian Besar kepada Nabi Ki Chiang / Bun Ong
3 Buku 31 Sajak
- Siong / Song untuk mengiringi upacara peribadahan
3 Buku 40 Sajak


Setelah terjadi pembakaran Kitab-Kitab oleh Chien Sie Ong / Chin Shi Huang, para cedekia di Jaman Dinasti Han mengumpulkan sajak-sajak yang tercecer. Ada beberapa macam Kitab Sajak yang berhasil dihimpun oleh mereka. Yaitu:
1. Lo Sie / Lu Shi, Sie King dari Negeri Lo.
Susunan Sien Pwee atau Sien Kong / Shen Gong pada Jaman Han Bu Tee ( 140-87 SM ). Sien Pwee memperolehnya dari Hau Kiu Poo ( Negeri Cee ), guru Khong An Kok / Kong An Guo, keturunan Nabi Khongcu, tokoh aliran kuno.
2. Cee Sie / Qi Shi, Sie King dari Negeri Cee.
Susunan Wan Gong / Yan Gong, pada jaman Han King Tee ( 156-141 SM ), hidup sampai jaman Han Bu Tee dalam usia lebih dari 90 tahun. Murid terkenal Heho Sicong.
3. Han Sie / Han Shi, Sie King dari Negeri Han.
Disusun oleh Han Ing / Han Ying, orang Negeri Yan pada jaman Han Bu Tee ( 179-157 SM ).
4. Mo Sie / Mau Shi, Sie King orang Negeri Mo.
Disusun oleh Mo Hing / Mau Heng, orang negeri Lo.
Dilanjutkan oleh Mo Tiang / Mau Chang.
Inilah Sie King yang terkenal sampai sekarang. Disamping lestari, juga dipercaya keasliannya.
Sam Jie King Cu Kai Pwee Yau – Kitab Tiga Huruf – menyebut versi ini :
Khongcu ® Cu Kong ® Lo Sien ® Kwie Khok ® Bing Tiongcu ® Khien Locu ® Sun Khing / Suncu ® orang Dinasti Han ® Mo Hing & Mo Tiang.

2. SU KING / Shu Jing / Kitab Hikayat
Merupakan kitab dokumentasi sejarah suci.
Disebut juga Sio Si / Shang Shu / Kitab Mulia dan Cai King / Zai Jing / Kitab Tarikh / Buku Jaman dan Piet King / Bi Jing / Kitab Tembok.
Disebut Kitab Tembok karena berhasil dilestarikan oleh karena adanya penemuan kitab ini di dalam dinding rumah keluarga Nabi Khongcu. Dan Khong An Kok adalah keturunan Nabi Khongcu yang pada waktu itu mendapat perintah dari Raja Han Bu Tee untuk mengkonsolidasikannya.
Kitab ini disusun oleh Nabi Khongcu dari Jaman Tong Giau (2357 – 2255 SM ) sampai Raja Muda Chien Bok Kong pada jaman Raja Ciu Siang Ong ( 651 – 618 SM ).
Bagaimana Nabi Khongcu membukukannya, tersurat di dalam Tiong Yong XXVII dan Lun Gi II:9.
Su King terdiri dari 25.700 huruf, tersisa 58 Bab.
Terdiri dari 4 Buku 6 Jilid, yaitu :
1. Gi su, 5 Bab, Hikayat Tong Giau ( 2357 – 2255 SM ) & Gi Sun ( 2255 – 2205 SM ) Didalamnya terdapat Giau Tian ( perundangan Baginda Giau ) dan Sun Tian ( perundangan Baginda Sun ).
2. He Su, 4 Bab, Naskah-Naskah Dinasti He ( 2205 – 1766 SM ).
3. Siang Su, 17 Bab, Naskah-Naskah Dinasti Siang ( 1766 – 1122 SM ).
4. Ciu Su; A, B, C; 32 Bab, Naskah-Naskah Dinasti Ciu ( 1122-255 SM ).

3. YA KING / Yi Jing / I Ching / Kitab Perubahan.
Nama lainnya adalah Kitab Hie King / Yi Jing / Kitab Tanda-Tanda atau Simbol. Terdiri dari 24.707 huruf.
Merupakan Kitab Super yang universal. Banyak hal tersembunyi dalam tanda-tanda dan simbolnya yang ajaib dan gaib.
Dalam sejarahnya, Kitab ini paling utuh, bahkan Chien Sie Ong pun tidak mengganggu.
Kitab ini tentang Tuhan, Bu Kik, Tay Kik, Im Yang, Pat Kwa yang dimulai dari Nabi Purba Hok Hie.
Dalam bentuk awal, ini sama dengan diagram Pat Kwa, yang terdiri dari trigram kombinasi -- dan - - yang merupakan 8 trigam, dimana bila didrive menjadi 64 hexagram.
Ini disempurnakan dengan memberi teks pada :
- Tiap Kwa yang disebut : Thwan oleh Bun Ong.
- Tiap Ngau yang disebut : Ciang oleh Ciu Kong.
Kitab Ya King ini digenapkan dalam tafsir pengertian / penjabaran dan penjelasan / uraian yang disebut : Sip Ik / Shi Yi oleh Nabi Khongcu.

4. LEE KING / Li Jing / Kitab Kesusilaan.
Juga disebut dengan Tay King / Dai Jing / kumpulan orang Marga Tay.
Terdiri dari 99.020 huruf.
Sebenarnya oleh Nabi Khongcu dipilih menjadi 3 bagian, yaitu :
· CIU LEE / Zhou Li / Kitab Kesusilaan Dinasti Ciu.
Merupakan susunan Nabi Ciu Kong Tan.
Di dalamnya terdapat uraian tentang Liok Kwan / Liu Guan / Enam Departemen, yang merupakan Aturan Tata Negara Dinasti Ciu.
Pada jaman Kerajaan Han, disebut juga sebagai Ciu Kwan / Zhou Guan yang sebelumnya dikenal sebagai Ciu Kwan Lee / Zhou Guan Lie.

· GI LEE / Yi Li / Kitab Kesusilaan dan Peribadahan.
Merupakan Kitab Adat Istiadat, disusun oleh Ciu Kong Tan.
Berisi tata agama dan tata laksana peribadahan Dinasti Ciu.
Yaitu tentang pembaliqan, perkawinan, perkabungan & persembahan, upacara perjamuan, dan sebagainya.
Kitab ini dipakai oleh Nabi Khongcu sebagai referensi acuan dalam Kesusilaan.
Dinamai pula Lee Ko King / Li Gu Jing / Kitab Kesusilaan Kuno.

· LEE KI / Li Ji / Catatan Kesusilaan.
Himpunan tulisan yang mengandung nilai moral dan agamis yang berdasarkan agama Ji. Sekaligus uraian dan tafsir atas 2 Kitab terdahulu.
Mula-mula merupakan sisa-sisa himpunan yang berasal dari Nabi Khongcu dan murid-murid langsung, yang oleh Hoo Cong ( Dinasti Han ) dikumpulkan menjadi 214 Bab / Tulisan / Buku. Lalu, atas pemeriksaan Murid Hoo Cong bernama Tay Tik / Dai De, disingkirkan yang diragukan, yang tidak / bukan berasal dari Ajaran Nabi Khongcu, sehingga tinggal 85 Bab. Disebut dengan Tay Tik Thie / Dai De Ti atau Tai Tay Lee / Da Dai Li.
Oleh keponakan Tay Tik-yakni: Tay Sing / Dai Sheng-diseleksi lebih lanjut, sehingga tinggal 46 Bab. Disebut dengan Sia Tay Lee / Xiao Dai Li.
Dan Tokoh-Tokoh Khonghucu Dinasti Han menambah 3 Bab, yaitu Bing Tong / Ruang Gemilang ( no.14 ), Gwat Ling / Pedoman yang menyangkut Almanak ( no.6 ) dan Gak Kie / Catatan Musik ( no.19 ), sehingga jumlahnya ini menjadi 49 Bab.
Kitab Thai Hak dan Tiong Yong, juga terdapat dalam Lee Ki Bab 42 dan 31.

5. CHUN CHIU KING / Chun Qiu Jing / Kitab Chun Ciu.
Disebut juga dengan nama LIEN KING / Lin Jing / Kitab Kilin, karena Nabi Khongcu mengakhiri tulisan dengan peristiwa terbunuhnya Sang Kilin.
Terdiri dari 18.000 huruf.
Ditulis murni dan langsung oleh Nabi Khongcu.
Merupakan risalah dan kronik, suatu pengadilan jaman.
Ini adalah thesis Nabi Khongcu ( Lihat : Bingcu III B:8, IVB:21, VIIB:2 ).
* Jaman Chun Ciu ( 722 – 481 SM )
Adalah jaman melemahnya Dinasti Ciu ( 1122 – 248 SM ), dengan raja seperti:
Ø Ciu Lee Ong ( 878 – 827 SM ), yang tolol dan semena-mena.
Ø Ciu Yu Ong ( 781 – 770 SM ), yang lemah dan suka hura-hura.
Dimana, hanya karena ingin melihat selirnya bernama Pau Su tertawa, maka hancurlah ibu kota diserang musuh.
Ø Ciu Ping Ong ( 770 – 719 SM ) memindahkan ibu kota yang hancur ke timur ( Lok Yang ), disebut Tang Ciu / Dong Zhou / Ciu Timur.
Ciu Ping Ong mejadi raja yang gila hormat dan akhirnya cuma jadi raja boneka.
Jadilah Jaman Kalut / Chun Chiu. Kekuasaan jatuh ke tangan para raja muda pemimpin ( Pa ) yang akhirnya mengangkat diri menjadi raja ( Ong ). ( Setelah jaman ini, dikenal Jaman Cian Kok / Zhan Guo / Jaman Peperangan ( 403 - 321 SM ) dengan Chien Sie Ong sebagai pemenangnya; mendirikan Dinasti Chien ).

* Ada 3 Kitab Tafsir yang terkenal menjadi pelengkap atas Kitab Chun Ciu ini, yaitu:
1. CHUN CHIU CO TWAN oleh Co Kiu Bing / Zo Qiu Ming.
Beliau adalah sahabat sekaligus “murid” Nabi Khongcu, orang Negeri Lo. Tafsir ini paling cocok dan uraiannya sama dengan Kok Gi / Guo Yi. Sering dijadikan satu dengan Chun Ciu King karena paling dekat.
2. CHUN CHIU KONG YANG TWAN oleh Kong Yang Ko / Gong Yang Gau, orang Negeri Lo, pada akhir Dinasti Ciu, Jaman Cian Kok. Murid perguruan Cu He.
3. CHUN CHIU KOK LIANG TWAN oleh Kok Liang Chik / Gu Liang Chi, orang Jaman Awal Dinasti Han. Juga murid perguruan Cu He.

B. SU SI / Shi Su / Empat Buku.
Adalah Kitab Suci yang langsung bersumber pada Nabi Khongcu hingga Bingcu. Merupakan Kitab Suci yang pokok dalam Ji Kau.
Kitab Suci ini terhimpun dan terbukukan dari Nabi Khongcu oleh para penerusnya. Terdiri dari :

1. KITAB THAI HAK / Da Xue / Kitab Ajaran Besar.
Ditulis oleh Cingcu / Zheng Zi atau Cham / Can alias Cu I / Zi Xing, murid Nabi Khongcu dari angkatan muda.
Terdiri dari 1 Bab utama 10 Bab uraian, 1753 huruf + 134 / V.
Merupakan Kitab Tuntunan Pembinaan Diri.
Dan yang tersurat pada Bab Utama adalah ayat langsung dari Nabi Khongcu sendiri.

2. KITAB TIONG YONG / Zhong Yong / Kitab Tengah Sempurna.
Ditulis oleh Cu Su / Zi Si alias Khong Khiep, cucu Nabi Khongcu.
Terdiri dari satu Bab utama 32 Bab uraian, 3.568 huruf.
Merupakan Kitab Keimanan bagi Umat Ji.
Dan yang tersurat pada Bab Utama adalah ayat langsung dari Nabi Khongcu sendiri.

3. KITAB LUN GI / Lun Yu / Kitab Sabda Suci.
Merupakan kumpulan tulisan percakapan dan diskusi, terutama antara Cingcu dengan Yucu.
Terdiri dari A dan B, masing-masing 10 Bab, sama dengan 20 Bab, 15.917 huruf.
Seluruh aspek tentang Nabi Khongcu dan Ajarannya, selaku Bok Tok / Genta Rohani kita dapati dalam Kitab ini.

4. KITAB BINGCU / Meng Zi / Kitab Bingcu.
Sebagian ditulis Bingcu sendiri, sebagian merupakan catatan Ban Ciang / Wan Zhang dan Khongsun Thio / Gong Sunchou, murid-muridnya.
Terdiri dari 7 Bab, masing-masing A dan B, 35.377 huruf.
Adalah kumpulan tulisan yang mencatat percakapan Bingcu dangan para raja-raja jaman itu, tokoh-tokoh berbagai aliran dan murid-muridnya.
Merupakan penegasan Bingcu dalam menegakkan Kemurnian Ajaran Agama Khonghucu.
Selain Kitab Ngo King dan Su Si, ada 1 kitab lagi yang tidak boleh tidak dipentingkan. Dahulu kitab ini menjadi satu rangkaian di dalam Sip Sha King, yaitu:

HAUW KING / Xiao Jing / Kitab Bakti.
Ditulis oleh Cingcu, murid Nabi Khongcu.
Terdiri dari 18 Bab.
Berisi percakapna Nabi Khongcu dengan Cingcu.
Merupakan Ajaran tentang Berbakti dan Memuliakan Hubungan.

Jaman dahulu, seorang murid wajib memulai pendidikan dengan belajar Hauw King, baru kemudian belajar Su Si dan terakhir Liok King / Liu Jing / Enam Untaian / Himpunan Kitab ( atau yang dikenal sebagai Ngo King, karena Kitab Musik / Gak King telah hilang ).



Tersurat di dalam Ya King, “Bila hati gundah-gulana pergi-datang, hanya kawan (sejati) menyertaimu berfikir.” Nabi bersabda,”Akan isi bawah langit ini, apa yang harus difikirkan? Apa yang harus diresahkan? Isi bawah langit ini semua pulang kepada yang sama meski berbeda jalan ditempuh; hanya satu tujuan meski ada beratus pemikiran. Apakah yang harus dipikirkan? Apakah yang harus diresahkan?” (He Su / Babaran Agung B, Bab V/31)

Ya King menjelaskan sebab musabab kesedihan dan derita.
Biar orang tidak punya guru pelindung,
Ya King beserta bagai ayah dan bunda.
(He Su / Babaran Agung B, Bab III / 55)

Dahulu, Nabi membukukan Ya King oleh bantuan rahasia Cahaya Sang Maha Roh (Sien Bing) yang telah menciptakan peraturan-peraturan penggunaan rumput Si (achillea sibirica). (Swat Kwa / Pembahasan Diagram Bab I /1 )

Nabi membukukan Ya King dengan mematuhi pola hukum yang merupakan perwujudan Watak Sejati dan Firman.
Demikianlah maka menegakkan Jalan Suci Tuhan Yang Maha Esa, yang dinamai Im dan Yang; menegakkan Jalan Suci Bumi yang dinamai Lemah dan Kuat (Jiu dan Kong); dan menegakkan Jalan Suci Manusia yang dinamai Cinta Kasih dan Kebenaran (Jien dan Gie). (Pembahasan I : 4)

sumber : Makin

16 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Langsung dipersingkat: Kalau anda mau lebih terbuka, lebih tidak picik, tidak naif, tidak arogan dan tidak munafik. Biar saya berikan satu fakta nyata. Jangan menguburkan sejarah. Berbeda halnya dengan manusia yang diangkat, diberikan anugerah kuasa ilahi tertentu.
    Kong Hu Cu, beliau sendiri mengatakan dan menyatakan bahwa dirinya adalah "manusia biasa". Sama halnya dengan pemikir/filsuf-filsuf dari negara manapun, yang memang tidak akan dinabikan/didewakan hanya karena kejeniusan/kebijakannya. Beliau adalah filsuf jenius. Beliau bijaksana. Saya sendiri cinta dengan pemikiran dan ajaran filsufnya. Tolong jangan merekayasa sejarah dan mendaur ulang kenyataan. Beliau akan sangat sedih jika tau ada orang-orang mendewakan/men-Tuhankan-nya. Beliau akan merasa murtad dan kecewa oleh ulah orang-orang yang menjadi sesat karena kehilangan logika. Mohon sadari dan renungkan jika kalian benar mencintainya.

    BalasHapus
  3. Sebelum nabi Khong Hu Cu lahir, agama Ru Jiao sudah ada selama ribuan Tahun.
    nabi Kongzi menyatakan dirinya sebagai penerus dan bukan pencipta/pendiri. Tetapi Nabi Kongzi juga tidak pernah menyebut-nyebut secara eksplisit bahwa dirinya adalah Nabi. namun gelar Kenabian beliau diakui oleh para tokoh dan masyarakat di saat nabi Kongzi hidup.

    BalasHapus
  4. ya.. memang benar... sebelum Nabi Khongcu lahir.. agama RU JIao telah ada sejak ribuan tahun sebelumnya... ya... kita tahu bahwa Nabi khongcu bukan pencipta melainkan melanjutkan sebagaimana tersurat dalam Kitab Suci kami. Kami menyebut Khongcu sebagai nabi oleh karena berdasarkan Bukti-bukti yang sangat kuat, tercatat didalam kitab suci kami... dan itu merupakan sumber yang cukup kuat untuk kami percayai... terima kasih atas sarannya...

    BalasHapus
  5. Ya saya sbgai umat konghucu sangat bangga, n mndpat pngajaran yg baik didlm ajran nabi.

    BalasHapus
  6. Dear Penulis dimanakah saya dapat membeli kitab suci kong hu chu

    Terimakasih

    I Nyoman Suwidana

    BalasHapus
  7. jadi sekarang kitab agama kong hu cu yang benar tuh yang mana?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya usul kalo begitu namakan saja kitab suci CAMPUR SARI

      Hapus
    2. ada baiknya kita menghormati suatu agama.jgn melecehkan agama.bagaimana klau agama atau diri anda dilecehkan oleh seseorang.maka sadarilah kawan hukum karma tetap berjalan.maaf klau mengomentari anda

      Hapus
  8. Nice post. I was checking continuously this blog and I am inspired!
    Extremely useful info specially the final section :) I care
    for such information a lot. I used to be
    seeking this particular information for a long time. Thanks and best of luck.
    Visit my blog post :: africanmangoplusdirect.com

    BalasHapus
  9. banyak banget, jangan banyak banyak. cukup jenisnya aja harusnya:)

    BalasHapus
  10. Berkemungkinan Kong Fu Tze adalah salah seorang Nabi Allah juga yang diutus ke bangsa Tiongkok untuk meluruskan ajaran Tauhid yang mulai menyimpang dari ajaran para nabi terdahulu. Sebagaimana uraian di atas ketika Kong Fu Tze belum lahir orang-orang Cina larut dalam penyembahan terhadap roh-roh dan kekuatan alam yang diwujudkan dalam bentuk dewa-dewa serta patung-patung mereka. Namun disayangkan beberapa masa setelah Kong Fu Tze meninggal dunia bangsa Tiongkok kembali menyembah roh-roh dan dewa-dewa mereka kembali. Demikian hebatnya Iblis memperdaya anak cucu Adam sehingga mereka kembali menyembah berhala-berhala meskipun sudah diutus para nabi kepada mereka. Sejarah Kong Fu Tse ini mirip dengan Zarathustra yang membawa agama Tauhid (mengesakan Tuhan) kepada bangsa Persia. Hal ini ditegaskan oleh Nabi Muhammad yang pernah mengatakan bahwa “Sesungguhnya penduduk Persia tatkala Nabi mereka meninggal maka Iblis menjadikan Almajusiyyah (agama penyembah api) sebagai pengganti agama nabi mereka (Hadis Riwayat Abu Daud no. 2645).
    Ajaran konfusius sekarang banyak yang berkurang, atau tidak sama dengan aslinya di karenakan pada zaman kaisar sih huang ti, kitab-kitab ajaran khong hu cu banyak yang di bakar…walaupun sebagian sudah disalin, tapi bisa jadi ayat-ayat yang berhubungan dengan ketuhanan dan cara ibadahnya mungkin banyak yang dikurangi sehingga ajaran Kong Fu Tze mengenai Tuhan Yang Maha Esa menjadi kabur dan cara peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa tersebut sudah tidak tampak lagi pada saat sekarang. Hal ini mirip juga dengan kitab agama Zoroaster yang dibakar habis oleh Alexander the great dari Yunani yang menjajah Persia sehingga kitab Zend Avesta sekarang sudah tidak asli lagi karena ditulis orang kemudian sesuai dengan ingatan mereka masing-masing dan tentu bercampur juga dengan kebudayaan dan pendapat mereka sendiri pada kitab tersebut. Oleh karena itu diminta agar kembali menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa sesuai Firman Tuhan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
    [2.21] Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
    [2.22] Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
    [2.23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

    [2.24] Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah pastikah semua kitab suci yg ada pada saat itu musnahkan seluruh nya?
      Kitab Ngo King maupun Su Si setelah melalui sejarah panjang dengan segala halangannya sering memperoleh pemeliharaan manusia dengan baiknya, tetapi sering pula mengalami bahaya pemusnahan. Sungguh kita bersyukur bahwa berkat lindungan dan penjagaan TIAN sendiri, tidak menghendaki musnahnya ajaran suci itu, seperti ditulis di dalam Sabda Suci IX : 5,

      "Nabi terancam bahaya di Negeri Khong.
      2. Beliau bersabda, sepeninggal Raja Bun, bukankah Kitab-kitabnya Aku yang mewarisi?
      3. Bila Tuhan YME hendak memusnahkan kitab-kitab itu, Aku sebagai orang yang lebih kemudian, tidak akan memperolehnya. Bila Tuhan tidak hendak memusnahkan kitab-kitab itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang negeri Khong atas diriKu?"

      Penolakan terhadap pemusnahan kitab-kitab suci itu di wujudkan dengan keberanian dan keuletan kaum Ji Kau sepanjang jaman, maka kita masih dapat lestari menerima Kitab itu dalam bentuknya sekarang.

      Jika anda mempunyai suatu pengetahuan memang bagus untuk memberikan pengetahuan itu kepada orang lain tapi jika anda keliru mengenai pengetahuan itu dan anda memberikan pengetahuan yang salah itu kepada orang lain ini dapat disebut penyesatan maka bijak lah dalam berkomentar dan jangan lah menyebutkan orang yg berbeda agama sebagai orang kafir karena bagi orang itu anda juga merupakan orang kafir bukan?

      Sungguh hanya Kebajikanlah Tian berkenan wei de dong tian

      Hapus
  11. haiya.... ni shuo senme?

    BalasHapus
  12. Dimana bisa mendapatkan atau membeli kitab Su Si versi bahasa Indonesia ??

    BalasHapus